Visi, Strategi, dan Intervensi Peta Jalan Kakao Lestari

Visi Peta Jalan Kakao Lestari

“Kakao Lestari, Rakyat Sejahtera”

“Pengelolaan kakao lestari tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani tetapi tanggap terhadap risiko bencana dan menjaga keberlanjutan lingkungan.”

Strategi 1 Alokasi dan Tata Guna Lahan Berkelanjutan >>>

Ketersediaan lahan yang terbatas dan peningkatan kebutuhan lahan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat perlu disikapi dengan tepat. Diperlukan proses penyelarasan dan prioritisasi antara kebutuhan lahan dan ketersediaan lahan guna mencapai tata guna lahan yang adil, efektif, dan berkelanjutan.

Strategi 1 mencakup:


  • Intervensi 1.1 Alokasi kebun kakao dengan mempertimbangkan kesesuaian lahan dan tata ruang kabupaten
  • Intervensi 1.2 Alokasi peremajaan lahan kakao
  • Intervensi 1.3 Perluasan terbatas kebun kakao
  • Intervensi 1.4 Alokasi lahan untuk pengembangan agroforestri kakao
Strategi 2 Peningkatan Akses Masyarakat Terutama Petani Kakao Terhadap Modal Penghidupan >>>

Modal penghidupan secara garis besar mencakup lima hal, yaitu: modal alam, fisik, finansial, sosial dan sumber daya manusia. Akses terhadap modal penghidupan melalui perbaikan prasarana-sarana diharapkan agar petani dapat merasakan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan memiliki ketahanan (resilience) terhadap fluktuasi harga dan musim.

Strategi 2 mencakup:


  • Intervensi 2.1 Kemudahan akses sertifikasi lahan
  • Intervensi 2.2 Optimalisasi perhutanan sosial berbasis kakao
  • Intervensi 2.3 Penyuluhan kakao yang tepat sasaran
  • Intervensi 2.4 Pengembangan kelembagaan keuangan petani kakao
  • Intervensi 2.5 Korporasi petani kakao
  • Intervensi 2.6 Bantuan peralatan pertanian
  • Intervensi 2.7 Pelibatan dan pemberdayaan perempuan dalam usaha tani kakao
  • Intervensi 2.8 Pelatihan dan penyediaan sarana dan prasarana untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
  • Intervensi 2.9 Sistem pencegahan dan pengawasan pekerja anak
  • Intervensi 2.10 Kebijakan kakao lestari yang mendukung modal penghidupan petani kakao
  • Intervensi 2.11 Asuransi pertanian kakao
Strategi 3 Peningkatan Produktivitas dan Diversifikasi Produk Kakao >>>

Teknologi dan praktik pengelolaan lahan yang sesuai dan berkelanjutan akan meningkatkan produktivitas per unit luasan lahan yang digarap sehingga bisa meningkatkan pendapatan. Diversifikasi akan memberikan manfaat beragam yang bisa menurunkan kerentanan petani akan ketidakpastian cuaca dan harga.

Strategi 3 mencakup:


  • Intervensi 3.1 Peningkatan kapasitas budidaya kakao dengan penerapan GAP dan agroforestri kakao
  • Intervensi 3.2 Akses terhadap sarana dan prasarana pendukung usaha tani kakao
  • Intervensi 3.3 Diversifikasi produk kakao
  • Intervensi 3.4 Agribisnis kakao
Strategi 4 Memperbaiki Rantai Pasok yang Berkelanjutan >>>

Strategi ini bertujuan untuk mendorong rantai pasar maupun rantai nilai yang lebih efektif dan adil dalam pembagian manfaat antara petani, perantara/pedagang/intermediary dan industri hilir, serta penambahan nilai di area penghasil bahan baku. Pembagian manfaat yang lebih baik dan adil mendorong tercapainya pemerataan pertumbuhan dan ketahanan sosial.

Strategi 4 mencakup:


  • Intervensi 4.1 Pengembangan rantai pasok yang efektif dan integratif
  • Intervensi 4.2 Sistem pencatatan dan pengelolaan dokumen
  • Intervensi 4.3 Sertifikasi komoditas kakao berkelanjutan
Strategi 5 Insentif Jasa Ekosistem dari Kakao Berkelanjutan >>>

Pengelolaan komoditas strategis seperti kakao perlu diseimbangakan dengan pengelolaan ekosistem yang sehat. Mekanisme insentif jasa ekosistem diperlukan untuk mencapai target penurunan emisi, peningkatan ketahanan, dan kualitas lingkungan.

Strategi 5 mencakup:


  • Intervensi 5.1 Kompensasi Imbal Jasa Lingkungan Hidup (KIJLH) antar daerah berupa Transfer Anggaran berbasis Ekologi (TAKE) di tingkat kabupaten untuk peningkatan fungsi daerah aliran sungai (DAS), keanekaragaman hayati, dan stok karbon
  • Intervensi 5.2 Pembayaran jasa lingkungan hidup (PJLH) untuk peningkatan fungsi daerah aliran sungai (DAS), keanekaragaman hayati, dan kontrak berbasis performa untuk peningkatan stok karbon
  • Strategi 5.2 Label ramah lingkungan hidup
  • Strategi 5.3 Dana penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan dan pemulihan lingkungan hidup
  • Strategi 5.4 Penghargaan kinerja di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup