“Kakao Lestari, Rakyat Sejahtera”
“Pengelolaan kakao lestari tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani tetapi tanggap terhadap risiko bencana dan menjaga keberlanjutan lingkungan.”
Ketersediaan lahan yang terbatas dan peningkatan kebutuhan lahan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat perlu disikapi dengan tepat. Diperlukan proses penyelarasan dan prioritisasi antara kebutuhan lahan dan ketersediaan lahan guna mencapai tata guna lahan yang adil, efektif, dan berkelanjutan.
Strategi 1 mencakup:
Modal penghidupan secara garis besar mencakup lima hal, yaitu: modal alam, fisik, finansial, sosial dan sumber daya manusia. Akses terhadap modal penghidupan melalui perbaikan prasarana-sarana diharapkan agar petani dapat merasakan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan memiliki ketahanan (resilience) terhadap fluktuasi harga dan musim.
Strategi 2 mencakup:
Teknologi dan praktik pengelolaan lahan yang sesuai dan berkelanjutan akan meningkatkan produktivitas per unit luasan lahan yang digarap sehingga bisa meningkatkan pendapatan. Diversifikasi akan memberikan manfaat beragam yang bisa menurunkan kerentanan petani akan ketidakpastian cuaca dan harga.
Strategi 3 mencakup:
Strategi ini bertujuan untuk mendorong rantai pasar maupun rantai nilai yang lebih efektif dan adil dalam pembagian manfaat antara petani, perantara/pedagang/intermediary dan industri hilir, serta penambahan nilai di area penghasil bahan baku. Pembagian manfaat yang lebih baik dan adil mendorong tercapainya pemerataan pertumbuhan dan ketahanan sosial.
Strategi 4 mencakup:
Pengelolaan komoditas strategis seperti kakao perlu diseimbangakan dengan pengelolaan ekosistem yang sehat. Mekanisme insentif jasa ekosistem diperlukan untuk mencapai target penurunan emisi, peningkatan ketahanan, dan kualitas lingkungan.
Strategi 5 mencakup: